Trader profesional dan para pengguna pasar memanfaatkan pivot poin untuk mengidentifikasi level support dan resistance yang potensial. Secara sederhana, pivot poin serta level support dan resistance merupakan area di mana arah pergerakkan harga dapat berubah kapan pun.
Alasan mengapa banyak trader memilih untuk menggunakan pivot poin adalah sifat dasar indikator ini, yang cenderung objektif dalam mengamati pergerakan grafik. Berbeda dengan beberapa indikator sebelumnya, yang sama sekali tidak melibatkan kehati-hatian.
Pivot poin sebenarnya sama dengan level Fibonacci. Perbedaannya adalah dalam Fibonacci masih terdapat pandangan subjektif, terutama pada saat indikator ini mencomot pergerakan Swing Highs dan Swing Lows. Sementara pivot poin dapat menggunakan metode yang sama untuk menghitung pergerakan tersebut.
Pivot poin sangat berguna terutama bagi trader jangka pendek yang mengincar profit dari pergerakan kecil harga. Layaknya level support dan resitance, kita dapat memilih untuk trade pada saat terjadi bounce atau saat terjadi break pada kedua level tersebut.
Trader range-bound menggunakan pivot points untuk mengenali titik-titik reversal. Trader tipe ini menilai pivot points sebagai area di mana mereka bisa menempatkan order buy atau sell.
Trader breakout menggunakan pivot poin untuk mengenali level kunci yang perlu dijebol (broken) agar dapat mengenali gerakan yang diklasifikasikan sebagai breakout nyata.
Di bawah ini merupakan contoh dari pivot poin yang terjadi pada grafik EUR/USD dengan time frame 1-jam:
Seperti yang dapat kita lihat, level support dan resistance horizontal ditempatkan pada grafik kita.
Berikut penjelasan singkat akronim yang tertera pada grafik:
PP: Pivot Poin
S : Support
R : Resistance
Cara Menghitung Pivot Poin
Pivot poin serta level support dan resistance dihitung dengan menggunakan open, high, low, close dari sesi trading terakhir. Oleh karena forex merupakan pasar yang buka 24-jam, kebanyakan trader menggunakan waktu tutup sesi New York yaitu pukul 3:00 GMT+7 sebagai penutupan sesi trading pada hari sebelumnya.
Berikut adalah penghitungan pivot poin:
Pivot poin (PP) = (High + Low + Close) / 3
Perhitungan level support dan resistance dari pivot poin dengan rumus:
Level support dan resistance pertama:
Resistance pertama (R1) = (2 x PP) – Low
Support pertama (S1) = (2 x PP) – High
Level support dan resistance kedua:
Resistance kedua = PP + (High – Low)
Support kedua = PP – (High – Low)
Level support dan resistance ketiga:
Resistance ketiga = High + 2(PP – Low)
Support ketiga = Low – 2(High – PP)
Ingat, beberapa software grafik cenderung fokus pada level intermediate atau mid-point. Pada dasarnya, kedua level tersebut adalah mini level antara pivot poin utama serta level support dan resistance.
Bagi para pembenci aljabar tidak perlu khawatir, karena kita tak perlu melakukan penghitungan ini sendiri. Sebagian software akan secara otomatis melakukannya. Pastikan bahwa kita telah memasang konfigurasi pada setting sehingga software dapat menggunakan harga dan waktu closing dengan tepat.
Untuk menghitung pivot poin, kita bisa memakai kalkulator pivot poin. Kalkulator pivot poin sangat membantu, terutama ketika kita ingin melakukan beberapa tes untuk melihat bagaimana kondisi pivot poin sebelumnya. Sekali lagi, salah satu keunggulan indikator ini adalah sifat objektifnya, sehingga kita dapat dengan mudah menguji bagaimana harga bereaksi terhadap indikator ini.
Incoming search terms:
- cara menghitung pivot point forex
- indikator forex objektif
- indikator pivot point mt4 terbaik
- mengenal pipot poiit
- Pivot Point Forex language:id
- pivot point forex objektif
- swing poin dalam forex adalah
Anda dapat juga diskusi dan sharing di Forum Trader Forex Indonesia