Selama bertahun-tahun, ada banyak perdebatan mengenai apakah broker Forex ritel ‘mengejar’ Stop Loss Order klien mereka. Untuk alasan tertentu, banyak trader forex berpikir bahwa menolak untuk mengakui adanya praktek Berburu Stop Loss tersebut dan untuk beberapa keuntungan pribadi yang tidak diketahui, dengan sengaja menyesatkan para trader untuk berpikir bahwa itu tidak ada.
Sebenarnya tidak ada manfaat dari berbohong tentang masalah semacam ini (kecuali tentunya anda memiliki dan mengendalikan semua broker ritel forex di dunia).
Sebelum mengevaluasi apakah keseluruhan konsep ini akurat atau tidak, kita perlu mendefinisikan apa yang dimaksud dengan ‘berburu stop loss’ itu atau yang lebih penting, apa yang diyakini oleh kebanyakan trader forex ritel.
Seorang trader forex membuka akun forex dengan broker ritel forex dan memulai trading pada akun tersebut sesuai keinginan mereka di pasar. Tidak dapat dihindari, para trader forex juga akan memasang Stop Loss Order. Ini berarti bahwa jika harga bergerak melawan posisi yang dipasang oleh trader maka broker forex akan menutup trading secara otomatis pada harga dimana trader telah menentukan sebelumnya sebagai titik keluar (Stop Loss) yang sesuai dengan demikian dapat memotong kerugian mereka.
‘Berburu stop loss’ adalah ketika pasar mendekati Stop Loss Order tanpa benar-benar kena ke titik SL yang ditentukan, tetapi broker memperluas spread atau memanipulasi pergerakan harga untuk memastikan bahwa titik Stop Loss Order yang dibuat oleh si trader kena dan membuat trader merugi. Akibatnya, ini berarti keuntungan bagi broker.
Kebingungan mungkin berasal dari fakta bahwa ada jenis lain dari ‘berburu stop loss’ (yang mungkin akan dibahas pada artikel berikutnya).
Para trader forex saat ini tentunya sudah cukup cerdas dan bijaksana untuk melakukan trading forex melalui broker yang teregulasi dengan baik di negara asalnya atau di negara yang Anda anggap aman. Ada ratusan broker forex yang teregulasi dengan baik sehingga sama sekali tidak ada alasan untuk trading di broker forex ‘bucket shop’ yang tidak teregulasi dengan baik.
Jika seandainya para broker forex mempunyai mekanisme dan sistem di perangkat trading mereka yang dapat memonitor setiap akun kliennya dan memburu setiap Stop Loss setiap kali klien melakukan order, sementara klien broker forex ada ratusan ribu bahkan jutaan klien. Maka anda bisa bayangkan berapa banyak resources dan usaha yang harus mereka habiskan di sistem mereka hanya untuk berburu Stop Loss, dan itu tentunya akan sangat tidak efektif bagi keberlangsungan broker forex tersebut.
Mungkin penjelasan ini akan lebih masuk akal bagi sebagian besar trader forex di dunia.
Trader forex yang buruk biasanya cepat atau lambat akan menghabiskan dana di akunnya sendiri, tanpa harus memikirkan adanya campur tangan broker melalui praktek berburu Stop Loss tentunya.
Namun trader forex yang baik yang menguntungkan di pasar forex, setiap kali si trader melakukan trading, broker forex akan mendapatkan komisi baik secara langsung atau dari sedikit keuntungan spread trading.
Ini berarti bahwa semakin banyak Anda trading, semakin banyak juga keuntungan yang dihasilkan broker forex, dan ini semakin tak terbatas seiring bertambahnya akun Anda dan ukuran posisi trading Anda. Dengan kata lain, broker forex mendapatkan lebih banyak uang dalam jangka waktu lebih panjang dari para trader forex yang baik daripada para trader forex yang buruk.
Tentunya broker forex juga menerima keuntungan dari para trader forex yang buruk karena faktor over-leveraging dan over-trading.
Incoming search terms:
- adakah stop loss forex itu benqr
- apa yg terjadi jika stop loss kena spread
- semua order kena stop los
- Seputar sl hunter
- stop loss forex
Kategori: Informasi Broker, Tutorial Forex
One thought on “Apakah Broker Forex Mengejar Stop Loss Anda?”
Leave a Reply
Anda dapat juga diskusi dan sharing di Forum Trader Forex Indonesia
[…] trading klien cepat terkena stop loss ketika harga pasar bergerak melawan order mereka. (baca juga: Apakah Broker Forex Mengejar Stop Loss Anda?) Kecurangan broker forex seperti ini sulit diidentifikasi karena kebanyakan trader akan menganggap […]