ATR (Average True Range) dianggap sebagai indikator volatilitas karena mengukur jarak antara serangkaian tertinggi dan terendah sebelumnya, untuk jumlah atau periode tertentu. ATR ditampilkan dengan desimal untuk menunjukkan jumlah pip antara periode tinggi dan rendah. Ini penting bagi seorang trader, karena volatilitas meningkat sehingga nilai grafik ATR juga akan meningkat. Ketika volatilitas menurun, dan perbedaan antara periode yang dipilih, tinggi dan rendah menurun, demikian juga ATR.
Trader dapat menggunakan ATR untuk secara aktif mengelola posisi mereka sesuai dengan volatilitas. Semakin besar pembacaan ATR pada pasangan tertentu, semakin luas stops yang harus digunakan. Ini masuk akal karena stops ketat pada pasangan mata uang yang mudah berubah lebih rentan untuk dieksekusi.
Selain itu stops lebar pada pasangan yang kurang stabil dapat membuat stops yang tidak perlu menjadi besar. Ini juga dapat berlaku dengan limit order. Jika ATR adalah nilai yang lebih tinggi, trader dapat mencari lebih banyak pip pada trading tertentu. Sebaliknya, jika ATR mengindikasikan volatilitas rendah, trader dapat meredam ekspektasi trading mereka dengan limit order yang lebih kecil.
Trader forex dapat menggunakan ATR untuk mengukur volatilitas pasar.
Trader harus menggunakan stops yang lebih besar dan target laba seiring ATR meningkat.
ATR (Average True Range) adalah indikator teknis yang mudah dibaca yang dirancang untuk membaca volatilitas pasar. Ketika seorang trader Forex tahu cara membaca ATR, mereka dapat menggunakan volatilitas saat ini untuk mengukur penempatan stop dan membatasi order pada posisi yang ada.
Jangan lupa mengatur manajemen resiko dengan indikator ATR Forex agar kontrol profit trading anda dapat tetap terjaga.
Incoming search terms:
- cara menggunakan ATR
Kategori: Strategi Forex
Anda dapat juga diskusi dan sharing di Forum Trader Forex Indonesia