Polemik Hutang Indonesia Yang Terus Bertambah

Polemik Hutang Indonesia Yang Terus Bertambah

4.68/5 (19) Mendekati agenda Pilpres Indonesia yang akan diselenggarakan pada tanggal 17 April 2019 membuat kondisi politik di Indonesia memanas. Demikian pula perbincangan mengenai aspek ekonomi makro yang dijalankan oleh kebijakan finansial selama masa pemerintahan Jokowi.
Hal yang paling sering menjadi perbincangan adalah mengenai polemik hutang Indonesia yang terus membengkak selama periode pemerintahan sejak 2014 – 2019 ini.

Seberapa besar hutang selama era Jokowi?

Tercatat sampai Februari 2019 ini hutang Indonesia telah mencapai Rp 5.275 Triliun (asumsi kurs Rp 14.000/ USD). Hutang tersebut terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$ 186,2 miliar, serta utang swasta termasuk BUMN sebesar US$ 190,6 miliar. Dari data statistik ditemukan fakta bahwa pada era Jokowi, nominal hutang meningkat secara signifikan dibandingkan era sebelumnya ketika dijabat SBY.

Meskipun begitu, kenaikan utang Indonesia itu bukan tanpa alasan. Selama pemerintahan Joko Widodo terlihat bahwa kenaikan utang diperuntukan langsung untuk masyarakat Indonesia mulai dari pembangunan infrastruktur, dana pembangunan desa, sektor kesehatan, subsidi migas dan lainnya.

Dari infografis yang kami kutip dari Detik.com dibawah ini dapat terlihat perkembangan hutang Indonesia dari tiap era kepresidenan.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana realisasi pembayaran hutang selama era Joko Widodo?

Kembali ke infografis diatas dapat dilihat bahwa penambahan hutang selama era Jokowi adalah sekitar Rp 1.644 Triliun.

Menurut data Kementerian Keuangan, total utang jatuh tempo dari 2014 hingga 2018 yang dibayarkan pemerintah mencapai Rp 1.628 triliun yang terdiri dari pinjaman dan surat berharga negara (SBN).
Dengan rincian: 2014 terbayar Rp 237 triliun, 2015 sebesar Rp 226,26 triliun, 2016 sebesar Rp 322,55 triliun, 2017 sebesar Rp 350,22 triliun dan 2018 sebesar Rp 492,29 triliun.
Dan tahun 2019 direncanakan kembali pembayaran hutang sebesar Rp 275,3 triliun lagi.

Baca Juga:  Berhati-hati dengan Pelatihan Forex Online Berbayar

Itu berarti bahwa selama pemerintahan Jokowi, beliau telah membukukan hutang baru sebesar Rp 1.644 Triliun namun telah melakukan pembayaran senilai Rp 1.600 Triliun. Pencapaian prosentase pelunasan hutang sebanyak ini belum pernah terjadi di era-era kepresidenan sebelumnya.

Amankah hutang Indonesia?

Secara cepat, jika melihat infografis detik.com diatas dapat dilihat bahwa rasio hutang kita saat ini masih dibawah angka yang dipersyaratkan oleh UU 17/2003 yang menyebutkan bahwa rasio hutang maksimal 60% dari PDB.
Dengan angka rasio hutang saat ini di angka 29% dapat dipastikan bahwa kondisi hutang Indonesia masih di angka aman.
Dengan adanya keadaan ini, masyarakat tidak perlu takut utang Indonesia semakin tinggi atau naik berkali-kali lipat. Karena di sisi lain Indonesia mampu untuk membayarnya, mengingat negara ini punya Produk Domestik Bruto (PDB) yang besar.

Simak juga liputan CNN Indonesia seputar hutang Indonesia:

Jika bicara hutang, harus diimbangi juga dengan “kemampuan bayar” dan “kemampuan membangun”

Incoming search terms:

  • hutang negara tiap detik bertambah
  • kondisi hutang indonesia 2019

Kategori: Seputar Forex

Author:

Penulis yang berfokus pada topik perdagangan forex dan keuangan. Sebagai seorang penulis yang berpengalaman yang telah menulis banyak artikel dan buku tentang perdagangan forex, analisis pasar keuangan, dan topik terkait keuangan lainnya seperti analisa fundamental dan teknikal, psikologi trading, trading plan dan money management. Dengan menguasai bidang-bidang tersebut, penulis mampu memberikan informasi yang berkualitas dan bermanfaat bagi pembaca yang ingin meningkatkan kemampuan trading mereka.

Dapatkan Update BELAJAR FOREX melalui Email:

Dasarforex Reader

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Anda dapat juga diskusi dan sharing di Forum Trader Forex Indonesia

Kesulitan mengakses DasarForex?

Silakan buka lewat DASARFOREX.CLUB

X