Salah satu contoh paling jelas dari pengaruh Emas terhadap nilai mata uang adalah saat pasukan dari Rusia menyerbu Ukraina. Karena kekacauan yang terjadi di negara tersebut pada waktu itu, harga logam mulia meningkat drastis akibat ketakutan pasar terhadap penurunan besar di pasar forex.
Disamping perselisihan politik yang mempengaruhi pasar global, ada hal lain yang mempengaruhi hubungan antara forex dan emas. Untuk mengilustrasikan korelasi antara keduanya, berikut adalah beberapa fakta:
Mata uang memiliki keterikatan dengan kegiatan impor dan ekspor negara. Jika suatu negara bergantung pada barang impor, nilai mata uang negara tersebut akan melemah. Suatu negara harus aktif dalam kegiatan ekspor barang ke luar negeri agar bisa memiliki mata uang yang kuat.
Negara yang memiliki kapasitas untuk mengekspor emas ke luar negeri biasanya memiliki mata uang yang kuat karena emas yang menambah bobot keseluruhan ekspor mereka. Pemegang cadangan emas terbesar saat ini adalah Amerika Serikat dan Jerman dengan 8,133.5 dan 3,384.2 metrik ton emas masing-masing. International Monetary Fund (IMF) menempati urutan ketiga dengan 2,814 metrik ton emas.
Italia pernah menjadi pengekspor terbesar logam mulia sebelum kondisi ekonomi negaranya jatuh di tahun 1998. Sebelum tahun 1998, mata uang Itali yang dulu, Lira, terbilang kuat karena didukung oleh ekspor perhiasannya yang kuat.
Jika suatu negara sedang mengalami inflasi, reaksi natural dari investor adalah membeli emas. Pada akhirnya, emas bisa ditukar di negara manapun seandainya mata uang benar-benar kehilangan nilainya.
Investopedia mengutip kejadian pada April 2011 saat investor kuatir akan penurunan nilai uang fiat. Pada waktu itu, harga emas melonjak hingga $1,500 per ons, yang berarti market confidence saat itu sangat rendah jadi sangat sedikit transaksi mata uang yang terjadi di pasar, dan prediksi terhadap stabilitas ekonomi sangat buruk. Aturan utamanya adalah jika harga emas sedang melonjak, berarti pasar mata uang sedang dalam kondisi kurang baik.
Pada akhirnya, logam mulia, terutama emas, akan selalu terikat dengan mata uang. Harga emas mungkin turun, namun emas akan tetap jadi logam mulia yang diincar pada waktu-waktu tertentu seperti saat terjadi inflasi, kerusuhan politik, dan dalam kondisi pasar yang tidak pasti seperti saaat pandemi Corona saat ini. Ditambah lagi, kemampuan emas untuk menguatkan nilai mata uang sudah tidak bisa dibantah, membuat emas komoditas yang sangat penting untuk diperhatikan dari waktu ke waktu.
Sama seperti forex, Anda bisa bertransaksi emas berdasarkan prediksi arah pergerakan harganya. Mungkin perbedaan terbesar antara forex dan logam mulia adalah pasar dimana keduanya ditransaksikan. FXCM menyatakan bahwa lebih dari $5 triliun Dollar AS ditransaksikan setiap harinya, jadi menemukan pembeli saat Anda ingin menjual, dan menemukan penjual saat Anda ingin membeli akan jauh lebih mudah dibandingkan di pasar lain seperti pasar logam mulia.
Trading komoditas global memungkinkan trader menghasilkan profit dari pergerakan harga produk. Seperti forex, atau instrumen lainnya dimana investor menginvestasikan uang mereka, trading komoditas bisa dilakukan secara online dan cara kerjanya mirip dengan investasi saham. Pergerakan harga komoditas juga disebabkan oleh faktor fundamental yang bisa dilihat investor lewat berita, dan faktor teknikal yang mendorong naik turunnya harga. Seperti forex, pasar komoditas memiliki fluktuasi yang cukup tinggi sesuai dengan sentimen pasar, dan juga kondisi terbaru dari pasar dunia.
Incoming search terms:
- korelasi emas dalam forex
- korelasi gold dgn apa
Kategori: Seputar Forex
Anda dapat juga diskusi dan sharing di Forum Trader Forex Indonesia